Showing posts with label wisata budaya. Show all posts
Showing posts with label wisata budaya. Show all posts

September 6, 2016

SITU CANGKUANG DAN CANDI CANGKUANG

SITU CANGKUANG DAN CANDI CANGKUANG

Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat.
Candi inilah juga yang pertama kali ditemukan di Tatar Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu di Tatar Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, sebuah makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk Desa Cangkuang.

Candi Cangkuang


Candi Cangkuang terdapat di sebuah pulau kecil yang bentuknya memanjang dari barat ke timur dengan luas 16,5 ha. Pulau kecil ini terdapat di tengah Situ(Danau) cangkuang
Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita 
Pada awal penelitian terlihat adanya batu yang merupakan reruntuhan sebuah bangunan candi.Makam kuno yang dimaksud adalah makam Arief Muhammad yang dianggap penduduk setempat sebagai leluhur mereka. Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula serpihan pisau serta batu-batu besar yang diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum. Penelitian selanjutnya (tahun 1967 dan 1968) berhasil menggali bangunan makam.
Walaupun hampir bisa dipastikan bahwa candi ini merupakan peninggalan agama Hindu (kira-kira abad ke-8 M, satu zaman dengan candi-candi di situs Batujaya dan Cibuaya?), yang mengherankan adalah adanya pemakaman Islam di sampingnya.(source:wikipedia)

Candi Cangkuang

Candi ini berada di tengah situ(danau) cangkuang dengan pemandangan yang sangat indah bisa jadi referensi buat anda yang mencari tempat rekreasi di garut
Selauin anda dapat melihat candi, di sini pun terdapat museum untuk umum, Di museum ini terdapat barang barang antik dan terdapat juga kitab kuno yang berjumlah 12, dan juga terdapat ayat ayat suci Al – quran dari kulit kayu. Daan selain itu juga di museum ini terdapat buku sejarah yang mencaritakan asal usul berdirinya candi cangkuang.
Ada jugamusola, berbagai tipe penginapan murah , pusat informassi , museum ,perahu untuk menyusur danau, kios cendra mata , area parker luas , dan taman.
Saat anda menyebrang danau ini anda akan di suguhkan dengan pedagang – pedagang dari mulai pakaian, makanan, hingga souvenir – souvenir yang menyerupai bentuk candi cangkuang.

September 4, 2016

KESENIAN TRADISIONAL GARUT 2

 KESENIAN TRADISIONAL GARUT

Berikut ini beberapa kesenian tradisional dari garut

 Bangklung


 Bangklung

Seni tari Bangklung merupakan perpaduan dari kesenian tradisional masyarakat Garut yang diantaranya adalah seni musik tarebang(rebana) dan kesenian Angklung Madud. Perpaduan kesenian ini menghasilkan kesenian baru yang sangat indah dan serasi kemudian diberi nama Bangklung pada tanggal 12 Desember 1968. Namun demikian, kesenian Tarebang dan Angklung Madud dapat dimainkan secara terpisah.
Jumlah pemain seluruhnya 27 orang, masing-masing membawa alat musik tarebang (rebana), angklung, beluk (vokal), terompet, keprak dan seorang badut. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu sunda dan shalawat.

Pencak Ular

Pencak Ular

Merupakan kesenian tradisional dari Kec. Samarang. Pencak silat ini tidak jauh berbeda dengan pencak silat yang ada, hanya selain mendemontrasikan jurus-jurus silat, pesilat itu membawa ular berbisa dalam atraksi. Kelebihan lain pesilat bisa menjinakan ular-ular itu bahkan kebal terhadap gigitannya.

Debus

Debus

Merupakian kesenian tradisional yang berasal dari Pameungpeuk . Kesenian ini di ciptakan oleh seorang penyebar agama islam yang dikenal dengan nama Ajengan (Ustad). Tujuannya untuk menarik masa dalam kepentingan menyebarkan agama, menggunakan tetabuhan dari batang pohon pinang dan kulit kambing. Selain melatih seni tetabuhan, pemain debus juga di ajarkan ilmu kemahiran jasmani dan rohani serta ilmu kekebalan, baik kebal terhadap benda-benda tajam maupun kebal terhadap pukulan.

Gesrek
Gesrek

Gesrek terdapat di kampung Kamojang Desa Pakenjeng Kecamatan Pamulihan. Kesenian tradisional ini disebut juga Seni Bubuang Diri (Mempertaruhkan Nyawa).
Atraksi yang dipertontonkan oleh pemain gesrek yaitu memainkan golok-golok yang tajam sambil mendemonstrasikan jurus silat, lalu golok itu di tusukkan ke perut, tangan dan lidahnya diiris-iris tanpa ada luka sedikitpun (tidak mempan).
Selain itu pemain dipukul oleh sebatang bambu dan bergulung-gulung atau berjalan di atas bara api. Pemain Gesrek terdiri dari 10 orang pemegang golok dan didukung oleh 4-7 orang yang bertugas menyediakan peralatan dan menjaga apabila ada orang yang mengganggu.

Cigawiran

Cigawiran

Seni tradisional Cigawiran termasuk kelompok cabang seni Karawitan Sekar, bukan seni petunjukan .Seni tradisional ini hampir sama dengan Beluk, Cianjuran Sumedang dan Kawih (Karawitan Sekar).
Tembang Cigawiran lahir di Desa Cigawiran, Kecamatan Selaawi.

Badeng
Badeng

Badeng suatu jenis kesenian tradisional dari Desa Sanding Kec. Malangbong. Kesenian ini di ciptakan pada tahun 1800 oleh penyebar Agama Islam bernama Arfaen atau lebih dikenal dengan nama Lurah Acok.
Badeng suatu jenis kesenian sebagai media untuk menyebarkan Agama Islam dengan cara membawakan lagu-lagu sunda buhun dan sholawatan. Badeng itu sendiri artinya bermusyawarah atau berunding, alatnya terdiri dari angklung kecil dan besar serta dog-dog lonjor.

Sumber: garutkab.go.id
Gambar:berbagai sumber

KESENIAN TRADISIONAL GARUT 1

KESENIAN TRADISIONAL GARUT

Berikut ini beberapa kesenian tradisional dari garut

Hadro

Hadro
Merupakan salah satu seni tradisional asal Garut yang tumbuh dan berkembang di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang.
Lahirnya seni Hadro ini tidak terlepas dari syiar agama Islam, untuk pertama kalinya di perkenalkan oleh Kyai Haji Suradan dan Kyai Haji Ahmad Sayuti yang berasal dari Kampung Tanjung Singuru Kecamatan Samarang pada tahun 1917.
Kesenian Hadro merupakan gabungan dari lagu-lagu keagamaan (lagu shalawat) yang diikuti dengan gerakan jurus silat. Kesenian ini merupakan syiar islam dan belajar bela diri untuk melawan penjajah. Pakaian yang di gunakan adalah pangsi, iket (tutup kepala ) dan selendang merah, peralatannya bedug, terompet kompeng dan dog-dog.

Boboyongan dengan nama lain Surak Ibra

Boboyongan dengan nama lain Surak Ibra

Diciptakan oleh Rd. Djadjadiwangsa putera Rd. Wangsa Muhammad (Pangeran Papak) pada tahun 1910 di Kampung Sindangsari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja. Kesenian ini menggambarkan keinginan masyarakat untuk mempunyai pemerintah dan pemimpin sendiri, dengan semangat kebersamaan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antara pemerintah dan masyarakat.
Kesenian ini didukung oleh 40 sampai 100 orang pemain, dengan alat kesenian yang digunakan seperti kendang penca, angklung, dog-dog, kentongan dan lain-lain.
Kesenian ini juga berupa sindiran/protes terhadap pemerintahan Belanda yang bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat pribumi.
           
Lais    

Lais
        
Kesenian ini merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang dibentangkan dan dikaitkan diantara dua buah bamboo dengan ketinggian 12 sampai 13 meter.
Kesenian Lais di ambil dari nama seseorang yang sangat terampil memanjat pohon kelapa yang bernama ”Laisan” yang sehari-hari di panggil Pak Lais.
Lais ini sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda, tempatnya di Kampung Nangka Pait, Kec. Sukawening. Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog, kendang penca, dog-dog dan terompet.

Pencak Silat

Pencak Silat

Pencak Silat adalah olah raga seni beladiri, yang merupakan ciri khas kebudayaan etnis sunda. Dilihat dari unsur seni, pencak silat merupakan seni budaya yang sangat menarik untuk ditonton (SiIlat Ibing), permainan seni pencak silat ini biasanya diperagakan dengan diiringi musik gendang, terompet, dan lain sebagainya.
           
Dodombaan

Dodombaan

Awalnya terinspirasi oleh hewan domba yang merupakan kebanggaan dan ciri khas masyarakat Garut. Berangkat dari sanalah masyarakat Desa Panembong Kecamatan Bayongbong mengangkatnya ke dalam tarian yang dinamakan seni tari dodombaan yang merupakan seni laga domba. Antraksi ini biasanya diiringi pula oleh musik dan seni tari tradisional, sehingga secara keseluruhan menampilkan atraksi hiburan yang berbeda dan menarik.

 Sumber: garutkab.go.id
Gambar:berbagai sumber